TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh:
Fitria Nafisatin N. I1A015032
Astrid Yolanda I1A015034
Kelas : B
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan berbagai bidang di dunia selain membawa dampak positif
juga membawa dampak negatif terutama terhadap gaya hidup dan perilaku konsumsi
makanan masyarakat Indonesia, tak terkecuali mahasiswa. Perilaku konsumsi
mahasiswa yang saat ini telah mengikuti perilaku kebarat-baratan mulai
menggeser perilaku gizi seimbang yang telah diterapkan sebagian masyarakat
Indonesia. Padatnya aktivitas baik akademik maupun non-akademik, membuat
mahasiswa cenderung lebih menyukai segala sesuatu yang serba cepat dan praktis
sehingga lupa akan pentingnya gizi seimbang. Hal perlu mendapat perhatian
khusus apalagi dengan maraknya junk food dan makanan siap saji yang rendah
serat. Umumnya makanan cepat saji sangat kaya lemak, protein dan kolestrol,
namun miskin akan serat.
Serat makanan merupakan zat non-gizi yang berguna untuk diet. Serat
tidak dapat diserap oleh usus halus dan tidak dapat masuk dalam sirkulasi
darah, namun perannya dalam proses pencernaan sangat penting. Serat
mempengaruhi metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Konsumsi serat yang
rendah dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit degeneratif seperti Penyakit
Jantung Koroner (PJK), Diabetes Melitus (DM), Obesitas (kegemukan), dan
penyakit gangguan pencernaan seperti sembelit (konstipasi), wasir, kanker usus
besar dan penyakit pencernaan lainnya.
Sebenarnya sudah banyak media informasi dan artikel ilmiah mengenai
pentingnya tercukupinya konsumsi serat dalam sehari namun masih banyak
masyarakat yang mengabaikannya. Bahkan dari kalangan akademis pun seperti mahasiswa
Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed masih banyak yang mengkonsumsi serat dalam
jumlah yang rendah, padahal selayaknya mereka lebih mengetahui informasi
pentingnya konsumsi serat untuk mencukupi kebutuhan serat seharinya namun pada
praktiknya tidak demikian. Pengetahuan saja tidaklah cukup untuk dapat membuat
seseorang berperilaku. Ada banyak hal yang mempengaruhi seseorang berperilaku
seperti niat, sikap, persepsi dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian
dengan judul “STUDI
TENTANG PERILAKU KONSUMSI SERAT PADA MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNSOED TAHUN 2017”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimana perilaku konsumsi serat pada mahasiswa Jurusan
Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun 2017 ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perilaku konsumsi serat mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun
2017.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini yaitu :
a) Mendeskripsikan perilaku konsumsi serat
mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun 2017 berdasarkan niat.
b) Mendeskripsikan perilaku konsumsi serat
mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun 2017 berdasarkan sikap.
c) Mendeskripsikan perilaku konsumsi serat
mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun 2017 berdasarkan norma
subjektif.
d) Mendeskripsikan perilaku konsumsi serat
mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unsoed Tahun 2017 berdasarkan persepsi kontrol
perilaku.
B. Definisi Konsep |
No.
|
Konsep
|
Definisi Konsep
|
Teknik Pengumpulan Data
|
1.
|
Perilaku (Behavior) Konsumsi
Serat
|
Segala aktivitas yang dilakukan individu untuk
mengkonsumsi serat
|
Wawancara mendalam dan observasi
|
2.
|
Niat (Intention)
|
Deklarasi internal individu untuk mengkonsumsi
serat
|
Wawancara mendalam
|
3.
|
Sikap (Attitude)
|
Kondisi internal individu yang mempengaruhi
pilihan individu untuk menampilkan perilaku konsumsi serat
|
Wawancara mendalam
|
4.
|
Norma Subjektif (Subjective Norm)
|
Persepsi individu mengenai apakah orang lain
akan mendukung terwujudnya perilaku konsumsi serat atau tidak
|
Wawancara mendalam
|
5.
|
Persepsi tentang Kontrol Perilaku (Perseived Behavioral Control)
|
Dorongan
atau hambatan yang dipersepsikan individu untuk menampilkan perilaku konsumsi
serat
|
Wawancara mendalam
|