Monday 27 February 2017

EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BLUD RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2015



TUGAS TERSTRUKTUR DASAR ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BLUD RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2015


Disusun Oleh :
Hepy Tri Riskia S      I1A015008
Fuad Ismu W.         I1A015076
Gerda Nurajizah F.  I1A015019
Reka Biantika P.     I1A015084
Yusuf Fahmi J.          I1A015023
Puri Yuntami           I1A015098
Fitria Nafisatin N.     I1A015032
Bayu Meidias N.      I1A015108
Nisrina Hasna F.       I1A015054
Regita Dwi M. H.    I1A015120
Diana Afaaf A.          I1A015065
Wilma Fadilla H.    I1A105125
Kelompok : 3
Kelas          : B

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYRAKAT
2017
I.       PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jawa Tengah No 08 tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata kerja RSUD dan RSJD Provinsi Jawa Tengah, dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 94 tahun 2008 Tentang penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, tugas RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
Salah satu program RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2015 adalah program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD, dengan kegiatan berupa Pelayanan dan Pendukung Pelayanan serta sub kegiatan antara lain : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal. Sasaran/tujuan strategis dari program ini yaitu tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan RS kelas A.
II.    PEMBAHASAN

A.    Evaluasi Umum
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
% Capaian 2015
% Capaian 2014
tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan RS kelas A.
Angka Kematian Bersih / Net Death Rate (NDR)
28,5 %O
35,31 %O
76
90,5

Presentase pemenuhan akreditasi pada unit pelayanan
40 %
30 %
75
0

Walaupun capaian kinerja tahun 2015 tidak mencapai 100%, angka kunjungan di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan mengalami penurunan dengan rata-rata kunjungan mencapai 5561 hari dibandingkan pada tahun 2014 rata-rata 790/hari. Penurunan kunjungan adanya penerapan sistem rujukan berjejang yang ditetapkan oleh BPJS. Dari data kunjungan tersebut 59,99% adalah kasus rujukan dari PPK 1 dan 2 dengan angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 84,48% terjadi peningkatan dibandingkan angka BOR tahun 2014 (80,72%), dan rata-rata lama pemakaian (LOS) 3,54 hari. Sementara untuk capaian peningkatan kualitas Pelayanan juga masih cukup baik, yaitu pencapaian tingkat kepuasan pelanggan dari total pelayanan seluruh unit kerja mencapai 90% atau masuk kategori memuaskan.
Penyebab menurunnya capaian kinerja Tahun 2015 apabila dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh belum optimalnya sistem pelayanan kesehatan terutama menyangkut waktu tunggu pelayanan pemeriksaan konsulen pelayanan IGD, waktu tunggu pelayanan resep, pelayanan operasi di IBS belum terpenuhinya standar pelayanan menyangkut jumlah dan kompetensi SDM (pelayanan dokter spesialis rawat jalan, pelayanan radiologi dan pelayanan laboratorium klinik dan pelayanan bedah sentral). Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan moratorium nasional, sehingga untuk penambahan dan pemenuhan tenaga medis spesialis dan sub spesialis mengalami kendala.
Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengisi kekurangan tenaga medis spesialis dan sub spesialis adalah melalui :
1.      Kerjasama dengan rumah sakit rujukan yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis untuk bisa mengirim peserta ppds 1 dan ppds 2 untuk dididik dan dibimbing di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
2.      Kerjasama dengan Bagian Sub Spesialis RS Rujukan lebih tinggi.

B.     Evaluasi Berdasarkan Kriteria WHO
Evaluasi program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2015 menggunakan kriteria evaluasi WHO sebagai berikut :
1.      Relevansi
Relevansi menggambarkan rasionalisasi program terhadap konsistensi kebijakan RSMS guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Berdasarkan tujuan program, kegiatan program dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, program ini cukup relevan terhadap kebijakan RSMS yang berupa penerapan manajemen jaminan mutu pelayanan berstandar nasional, penyediaan sarana prasarana rumah sakit yang unggul, aman dan efisien sesuai standar RS kelas A, pemanfaatan teknologi kedokteran canggih untuk ketepatan diagnosa dan terapi, peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga tentang pelayanan kesehatan yang berbasis asuransi, serta penerapan manajemen operasional berbasis kepuasan pelanggan internal dan eksternal.
2.      Kecukupan (Adequacy)
Untuk capaian kinerja Angka kematian bersih/NDR diukur dari Indikator angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar RS, tercapai 35,31%O, jauh dibawah target yang telah ditetapkan yaitu 28,5%O. Hal ini karena bervariasinya kasus rujukan yang masuk tidak selaras dengan jumlah tenaga medis yang ada terutama tenaga medis sub spesialistik, dan didukung dari faktor eksternal / rumah sakit perujuk yang tidak sesuai dengan tahapan prosedur rujukan sesuai kasus.
Sementara itu, untuk capaian kinerja presentase pemenuhan akreditasi pada unit pelayanan, belum dapat dicapai, disebabkan pada tahun 2015 dalam pelaksanaan persiapan akreditasi, mengikuti bimbingan akreditasi dari team KARS pusat dan memenuhi sarana prasarana sesuai standar dengan rencana penilaian yang dilaksanakan pada akhir Januari 2016.
3.      Efektivitas
Efektivitas menggambarkan tingkat pencapaian program. Pencapaian program yang masih di bawah target menyebabkan program ini belum efektif.
4.      Efisiensi
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian program dari data yang digunakan sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 277.954.980.390,- atau 86,7% dari total pagu sebesar Rp. 320.481.702.000,-. Hal ini berarti ada efisien penggunaan sumber daya sebesar 13,3 % dari pagu yang telah ditentukan.
5.      Kelayakan
Program ini layak untuk dilaksanakan karena ini merupakan program tahunan yang bertujuan untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan RS yang mana ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
6.      Kualitas (mutu)
a.       Kualitas Input
Man    : Terdapat 1735 pegawai RS (tenaga kesehatan dan non kesehatan), namun jumlah dan kompetensi SDM nya masih belum terpenuhi
Money   : Dana program ini berasal dari anggaran APBD dan BLUD provinsi Jawa Tengah, serta anggaran APBN.
Matherial   : Sarana prasarana rumah sakit yang unggul, aman dan efisien
b.      Kualitas Proses
Tangible: RS telah mempunyai sarana prasarana yang langsung bisa dirasakan pasien
Realibility: RS cukup mampu memberikan pelayanan yang dijanjikan secara akurat, namun masih harus ditingkatkan lagi
Assuance: RS telah mempunyai sarana prasarana yang langsung bisa  dinikmati
Empathy: Pegawai RS mempunyai rasa empati terhadap pasien
Responsiveness: RS cukup mampu memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tepat, namun masih harus ditingkatkan lagi
c.       Kualitas Output
1)      Cakupan indikator kinerja program ini masih di bawah target
2)      Pendapatan tercapai 110,95 % dari target
3)      Nilai kepuasan pelanggan Tahun 2015 dari seluruh unit kerja adalah 90% (kategori memuaskan)
4)      Penurunan kunjungan rawat jalan menjadi rata-rata 506/hari, karena adanya penerapan sistem rujukan berjenjang yang diberlakukan oleh BPJS.
5)      Angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 85,73 % dengan rata-rata lama pemakaian (LOS) 3 - 4 hari
7.      Dampak
Dampak jangka menengah dan jangka panjang dari program ini memang belum terlihat, namun dampak jangka pendeknya sudah ada seperti di penjelasan sebelumnya mengenai kualitas output.