TUGAS TERSTRUKTUR DASAR
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
EVALUASI PROGRAM PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN BLUD RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2015
Disusun Oleh :
Hepy Tri Riskia S I1A015008
|
Fuad Ismu W. I1A015076
|
Gerda Nurajizah F.
I1A015019
|
Reka Biantika P. I1A015084
|
Yusuf Fahmi J. I1A015023
|
Puri Yuntami I1A015098
|
Fitria Nafisatin N. I1A015032
|
Bayu Meidias N. I1A015108
|
Nisrina Hasna F. I1A015054
|
Regita Dwi M. H.
I1A015120
|
Diana Afaaf A. I1A015065
|
Wilma Fadilla H.
I1A105125
|
Kelompok
: 3
Kelas : B
KEMENTERIAN RISET,
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU
KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN
MASYRAKAT
2017
I.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jawa Tengah No 08
tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata kerja RSUD dan RSJD Provinsi Jawa
Tengah, dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No 94 tahun 2008 Tentang penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto,
tugas RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat.
Salah satu program RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun
2015 adalah program
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD, dengan kegiatan berupa Pelayanan dan
Pendukung Pelayanan serta sub kegiatan antara lain : Belanja Pegawai, Belanja
Barang dan Jasa, serta Belanja Modal. Sasaran/tujuan strategis dari program ini
yaitu tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai
standar
pelayanan RS kelas A.
II.
PEMBAHASAN
A.
Evaluasi
Umum
Sasaran Strategis
|
Indikator Kinerja
|
Target 2015
|
Realisasi 2015
|
% Capaian 2015
|
% Capaian 2014
|
tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai
standar pelayanan RS kelas A.
|
Angka Kematian Bersih / Net Death Rate (NDR)
|
28,5 %O
|
35,31 %O
|
76
|
90,5
|
Presentase pemenuhan akreditasi pada unit pelayanan
|
40 %
|
30 %
|
75
|
0
|
Walaupun
capaian kinerja tahun 2015 tidak mencapai 100%, angka kunjungan di Instalasi
Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan mengalami penurunan dengan rata-rata
kunjungan mencapai 5561 hari dibandingkan pada tahun 2014 rata-rata
790/hari. Penurunan kunjungan adanya penerapan sistem rujukan berjejang yang ditetapkan
oleh BPJS. Dari data kunjungan tersebut 59,99% adalah
kasus rujukan dari
PPK 1 dan 2 dengan angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 84,48%
terjadi peningkatan dibandingkan angka BOR tahun 2014 (80,72%), dan rata-rata
lama pemakaian (LOS) 3,54 hari.
Sementara untuk capaian peningkatan kualitas Pelayanan juga masih cukup baik,
yaitu pencapaian tingkat kepuasan pelanggan dari total pelayanan seluruh unit
kerja mencapai 90% atau masuk kategori memuaskan.
Penyebab
menurunnya capaian kinerja Tahun 2015 apabila dianalisis lebih lanjut
sesungguhnya disebabkan oleh belum optimalnya sistem pelayanan kesehatan
terutama menyangkut waktu tunggu pelayanan pemeriksaan konsulen pelayanan IGD,
waktu tunggu pelayanan resep, pelayanan operasi di IBS belum terpenuhinya
standar pelayanan menyangkut jumlah dan kompetensi SDM (pelayanan dokter
spesialis rawat jalan, pelayanan radiologi dan pelayanan laboratorium klinik
dan pelayanan bedah sentral). Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan moratorium nasional, sehingga untuk
penambahan dan pemenuhan tenaga medis spesialis dan sub spesialis mengalami
kendala.
Adapun
alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengisi kekurangan tenaga medis spesialis dan sub spesialis adalah melalui :
1.
Kerjasama
dengan rumah sakit rujukan yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis
untuk bisa mengirim peserta ppds 1 dan ppds 2 untuk dididik dan dibimbing di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
2. Kerjasama dengan Bagian Sub Spesialis RS
Rujukan lebih tinggi.
B.
Evaluasi
Berdasarkan Kriteria WHO
Evaluasi program Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan BLUD RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2015 menggunakan kriteria evaluasi WHO sebagai berikut :
1.
Relevansi
Relevansi menggambarkan rasionalisasi
program terhadap konsistensi kebijakan RSMS guna memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan. Berdasarkan
tujuan program, kegiatan program dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, program ini cukup relevan terhadap kebijakan RSMS yang berupa penerapan manajemen jaminan mutu pelayanan
berstandar nasional, penyediaan sarana prasarana rumah sakit yang
unggul, aman dan efisien sesuai standar RS kelas A, pemanfaatan teknologi kedokteran canggih untuk ketepatan diagnosa dan terapi, peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga tentang pelayanan kesehatan
yang berbasis asuransi, serta penerapan manajemen operasional berbasis
kepuasan pelanggan internal dan eksternal.
2.
Kecukupan (Adequacy)
Untuk capaian kinerja Angka kematian bersih/NDR diukur
dari Indikator angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1000 pasien keluar RS, tercapai 35,31%O, jauh dibawah target yang telah
ditetapkan yaitu 28,5%O. Hal ini karena bervariasinya kasus rujukan
yang masuk tidak selaras dengan jumlah tenaga medis yang ada terutama tenaga
medis sub spesialistik, dan didukung dari faktor eksternal / rumah sakit
perujuk yang tidak sesuai dengan tahapan prosedur rujukan sesuai kasus.
Sementara itu, untuk capaian kinerja presentase pemenuhan
akreditasi pada unit pelayanan, belum dapat dicapai, disebabkan pada tahun 2015
dalam pelaksanaan persiapan akreditasi, mengikuti bimbingan akreditasi dari team
KARS pusat dan memenuhi sarana prasarana sesuai standar dengan rencana
penilaian yang dilaksanakan pada akhir Januari 2016.
3.
Efektivitas
Efektivitas menggambarkan tingkat pencapaian program.
Pencapaian program yang masih di bawah
target menyebabkan program ini belum efektif.
4.
Efisiensi
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
program dari data yang digunakan sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp. 277.954.980.390,- atau 86,7% dari
total pagu sebesar Rp. 320.481.702.000,-. Hal ini berarti ada efisien
penggunaan sumber daya sebesar 13,3 % dari pagu yang telah ditentukan.
5. Kelayakan
Program ini layak untuk dilaksanakan karena ini merupakan
program tahunan yang bertujuan untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan RS
yang mana ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan.
6.
Kualitas (mutu)
a.
Kualitas Input
Man : Terdapat 1735
pegawai RS (tenaga kesehatan dan non kesehatan), namun
jumlah dan kompetensi SDM nya masih belum terpenuhi
Money : Dana
program ini berasal dari anggaran APBD dan BLUD provinsi Jawa Tengah, serta
anggaran APBN.
Matherial : Sarana
prasarana rumah sakit yang unggul, aman dan efisien
b.
Kualitas Proses
Tangible: RS telah mempunyai sarana prasarana yang
langsung bisa dirasakan pasien
Realibility: RS cukup mampu memberikan
pelayanan yang dijanjikan secara akurat, namun masih harus ditingkatkan lagi
Assuance: RS telah mempunyai sarana
prasarana yang langsung bisa dinikmati
Empathy: Pegawai RS mempunyai rasa empati terhadap pasien
Responsiveness: RS cukup mampu
memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tepat, namun masih harus
ditingkatkan lagi
c.
Kualitas Output
1)
Cakupan
indikator kinerja program ini masih di bawah target
2)
Pendapatan tercapai 110,95 % dari target
3) Nilai kepuasan pelanggan Tahun 2015 dari
seluruh unit kerja adalah 90% (kategori memuaskan)
4) Penurunan kunjungan rawat jalan menjadi
rata-rata 506/hari, karena adanya penerapan sistem rujukan
berjenjang yang diberlakukan oleh BPJS.
5) Angka pemanfaatan tempat tidur (BOR) 85,73
% dengan rata-rata lama pemakaian (LOS) 3 - 4 hari
7. Dampak
Dampak jangka menengah dan jangka panjang dari program
ini memang belum terlihat, namun dampak jangka pendeknya sudah ada seperti di
penjelasan sebelumnya mengenai kualitas output.
No comments:
Post a Comment