Friday 16 December 2016

Makalah Kepercayaan Masyarakat terhadap Pengobatan Alternatif

TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH SOSIOLOGI KESEHATAN
MAKALAH
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP
PENGOBATAN ALTERNATIF


Disusun oleh:
Nama  : Fitria Nafisatin Nahari
NIM    : I1A015032
Kelas   : B (Sosiologi Kesehatan)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
Di zaman modern ini, manusia sudah berpikir rasional dan terjadi banyak sekali perkembangan dalam berbagai aspek bidang, salah satunya dalam bidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan sendiri sekarang banyak peralatan dan teknologi canggih yang bisa digunakan untuk membantu penyembuhan segala penyakit ataupun menghasilkan obat yang nantinya juga membantu penyembuhan pasien. Akan tetapi, di saat teknologi semakin maju dan berkembang kebanyakan masyarakat di Indonesia malah percaya dan memilih pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional yang belum tentu khasiat dan keasliannya.
Pengobatan alternatif memang bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Sejak dahulu, pengobatan alternatif ini diberikan secara turun temurun. Mulai dari pengobatan herbal, orang pintar, tokoh masyarakat atau tokoh agama. Jenis pengobatan alternatif ada yang dapat dipertanggungajawabkan secara ilmiah, khususnya karena kesesuaian dengan pengetahuan kedokteran atau biologi serta ada juga yang masih belum mendapat penjelasan secara ilmiah. Meskipun begitu, tentunya banyak alasan mengapa masyarakat masih mempercayai pengobatan alternatif di zaman yang serba canggih ini karena beberapa pengobatan alternatif telah terbukti memberikan hasil yang baik dalam menyembuhkan pasien.
Dalam pengobatan alternatif,  tidak semuanya berlabel legal atau sesuai dengan standart pengobatan, sehingga tidak jarang banyak oknum yang melakukan penipuan berkedok pengobatan alternatif. Bukannya memberikan kesembuhan pada pasien, akan tetapi mereka malah memunculkan penyakit lain atau efek samping yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara medis. Oleh karena itu, diperlukan upaya standarisasi pengobatan alternatif .
      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari pengobatan alternatif?
2.      Apa saja jenis-jenis dari pengobatan alternatif?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif?
4.      Bagaimana upaya standarisasi pengobatan alternatif agar sesuai dengan standar keilmiahan? 
     C.     Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari pengobatan alternatif
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis dari pengobatan alternatif
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif
4.      Untuk mengetahui upaya standarisasi pengobatan alternatif agar sesuai dengan standar keilmiahan.
BAB II
PEMBAHASAN
      A.    Pengertian Pengobatan Alternatif
Pengobatan alternatif merupakan upaya pengobatan atau perawatan di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan.
WHO menyatakan bahwa pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental, ataupun sosial (dalam Agusmarni, 2012).
Menurut Aakster, istilah alternatif mengacu pada sistem medis di luar metode normal yang berlaku dengan beberapa ciri yang membedakannya dengan sistem medis modern, seperti biayanya tidak dijamin asuransi kesehatan, metodenya tidak diajarkan di perguruan tinggi, metodenya didasarkan pada pandangan lain mengenai penyakit dan pandangan lain mengenai hubungan antara tenaga kesehatan dengan penderita penyakit.
Pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional memahami penyakit tidak hanya dari aspek biologis tetapi ada juga yang melibatkan aspek spiritual hingga supranatural.
      B.     Jenis-Jenis Pengobatan Alternatif
WHO dalam buku panduan umum penelitian pengobatan alternatif mengelompokkan pengobatan alternatif menjadi dua jenis yaitu:
1.      Pengobatan berdasarkan herbal
Pengobatan berdasarkan herbal dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a.       Herbal, yaitu penggunaan bahan asli tanaman seperti bunga, buah-buahan, akar, atau bagian lain dari tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan.
b.      Bahan-bahan tanaman, termasuk jus segar, getah, minyak olahan, minyak asli, resin, dan powder tumbuhan. Di beberapa negara, material-material tumbuhan tadi sudah ada yang diolah dengan prosedur yang dikembangkan masyarakat local, penguapan (steaming), pemanggangan (roasting), pencampuran dengan madu (strir-baking with honey), alkoholik, dan bahan-bahan lainnya.
c.       Pengolahan herbal (herbal preparations). Pengolahan tumbuhan dilandaskan pada produk tumbuhan yang sudah diselesaikan, atau beberapa produk pengolahan tanaman hasil dari ekstraksi, pelarutan fraksinisasi, purifikasi, konsentras, atau proses pengolahan fisikawi dan biologi lainnya. Jenis pengobatan ini termasuk pengolahan yang dicampur dengan madu, alcohol, atau yang lainnya.
d.      Produk tanaman terakhir (finished herbal products). Kelompok yang termasuk jenis ini adalah pengolahan bahan tanaman, baik dari satu atau lebih dari jenis tanaman yang digunakan.
2.      Terapi yang berdasarkan prosedur tradisional
Terapi yang berdasarkan prosedur tradisional adalah terapi-terapi yang digunakan dengan teknik yang bervariasi, terutama yang tanpa menggunakan medikasi. Misalnya akupuntur dan teknik-teknik yang terkait chiropractice, osteopathy, manual therapies, qigong, tai ji, yoga, naturopathy, thermal medicine, dan terapi fisik lainnya, serta terapi mental, spiritual, atau terapi mind-body.
Berdasarkan unsur-unsur agen yang digunakan dalam proses pemberian layanan pengobatan atau layanan kesehatan, pengobatan alternatif dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a.       Herbal-agency. Pengobatan alternatif yang menggunakan tanaman, baik bahan asli maupun olahannya (ramuan) sebagai bahan pengobatan alternatif.
b.      Animal-agency. Pengobatan alternatif yang menggunakan hewan, baik bahan dasar hewan, hasil, maupun perantara sebagai bagian dari proses layanan pengobatan alternatif.
c.       Material-agency. Pengobatan alternatif yang menggunakan bahan-bahan material bumi sebagai bahan layanan pengobatan alternatif. Misalnya tusuk jarum, air, dan terapi Kristal.
d.      Mind-agency. Pengobatan alternatif yang menggunakan kekuatan jiwa sebagai bahan layanan pengobatan alternatif. Misalnya saja energy chi, prana, spiritual, dan hipnoterapi.
e.       Event-agency. Pengobatan alternatif yang menggunakan sifat, gejala, fenomena, peristiwa sebagai bahan layanan pengobatan alternatif. Misalnya suara music, warna, gelombang atau elektromatik, listrik, panas, atau aromaterapi.
f.       Manajemen-life agency. Pengobatan alternatif yang menggunakanhukum alam hidup, sebagai bagian dari proses layanan pengobatan alternatif. Kemampuan mengelola hidup menjadi sesuatu hal yang mendasar dalam proses pengembangan pengobatan alternative. Misalnya olahraga, diet, budaya makan, gaya hidup, serta pengembangan berfikir positif.
     C.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Pengobatan Alternatif
Menurut Foster dan Anderson (dalam Agusmarni, 2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif atau tradisional yaitu :
1.      Faktor Sosial
Salah satu faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sugesti yaitu pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.
2.      Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu pengobatan.faktor ini diperkuat dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatan alternatif membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni, 2012).
3.      Faktor Budaya 
Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat, kepercayaan, yang menjadi kebiasaan masyarakat (dalam Agusmarni, 2012). Nilai-nilai budaya yang dominan pada individu sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian Individu. Dalam hal ini budaya dipengaruhi oleh suku bangsa yang dianut oleh pasien, jika aspek suku bangsa sangat mendominasi maka pertimbangan untuk menerima atau menolak didasari pada kecocokan suku bangsa yang dianut. Semua kebudayaan mempunyai cara-cara pengobatan, beberapa melibatkan metode ilmiah atau melibatkan kekuatan supranatural dan supernatural.
4.      Faktor Psikologis
Peranan sakit merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan, karena itu berbagai cara akan dijalani oleh pasien dalam rangka mencari kesembuhan maupun meringankan beban sakitnya, termasuk datang kepelayanan pengobatan alternatif (dalam Agusmarni,2012). 
5.      Faktor Kejenuhan Terhadap Pelayanan Medis.
Proses pengobatan yang terlalu lama menyebabkan si penderita bosan dan berusaha mencari alternatif pengobatan lain yang mempercepat proses penyembuhannya.
6.      Faktor Manfaat dan Keberhasilan
Keefektifan dari pengobatan alternatif menjadi alasan yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan pengobatan alternatif.
7.      Faktor Pengetahuan 
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata, telinga, atau pikiran yang merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (dalam Agusmarni, 2012). Pengetahuan didapatkan secara formal dan informal.

      D.    Upaya Standarisasi Pengobatan Alternatif
Untuk dapat dimanfaatkannya pengobatan alternatif dalam pelayanan kesehatan, banyak yang harus diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang sangat penting adalah upaya standarisasi. Diharapkan, dengan adanya standarisasi ini bukan saja mutu pengobatan alternatif akan dapat ditingkatkan, tapi yang penting lagi munculnya berbagai efek samping yang secara medis tidak dapat dipertanggung jawabkan, akan dapat dihindari.
Pengertian standarisasi adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna, yang dipakai sebagai batas penerimaan minimal (Clinical Practice Guideline, 1990). Standart menunjukkan pada tingkat ideal tercapai tersebut tidaklah disusun terlalu kaku, tetapi masih dalam batas-batas yang dibenarkan disebut dengan nama toleransi.
Syarat suatu standar yang baik dipandang cukup penting yaitu:
1.      Bersifat jelas
Artinya dapat diukur dengan baik, termasuk ukuran terhadap penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
2.      Masuk akal
Suatu standart yang tidak masuk akal, bukan saja akan sulit dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi para profesional.
3.      Mudah dimengerti
Suatu standart yang tidak mudah dimengerti juga akan menyulitkan tenaga pelaksana sehingga sulit terpenuhi.
4.   Dapat dipercaya
Tidak ada gunanya menentukan standart yang sulit karena tidak akan mampu tercapai. Karena itu sering disebutkan, dalam menentukan standart, salah satu syarat yang harus dipenuhi ialah harus sesuai dengan kondisi organisasi yang dimiliki.
5.   Absah
Artinya ada hubungan yang kuat dan dapat didemintrasikan antara standart dengan sesuatu ( misalnya mutu pelayanan ) yang diwakilinya.
6.   Meyakinkan
Artinya mewakili persyaratan yang ditetapkan. Apabila terlalu rendah akan menyebabkan persyaratan menjadi tidak berarti.
7.   Mantap, Spesifik dan Eksplisit
Artinya tidak terpengaruh oleh perubahan oleh waktu, bersifat khas dan gamblang.

Dari ukuran tentang standar dan pengobatan alternatif sebagaimana dikemukakan diatas, dapat dipahami bahwa upaya standarisasi pengobatan tradisional di Indonesia, tidaklah semudah yang diperkirakan. Sebagai akibat ditemukannya konsep pengobatan alternatif atau tradisional yang sangat supranatural yang satu sama lain tampak sangat berbeda, menyebabkan standarisasi akan sulit dilakukan.
Untuk ini menyadari bahwa menerapkan pendekatan kesembuhan penyakit masih sulit dilakukan, maka untuk sementara cukup diterapkan pendekatan tidak sampai menimbulkan efek samping, komplikasi atau kematian.

BAB III
PENUTUP
      A.    Kesimpulan
Pengobatan alternatif merupakan upaya pengobatan atau perawatan di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental, ataupun social.
Ada berbagai jenis pengobatan alternatif yang bisa dipilih masyarakat serta factor-faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif.
Upaya standarisasi pengobatan alternatif dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pengobatan alternatif agar sesuai dengan standar keilmiahan serta menghindari kemungkinan terjadinya efek samping yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara medis. 
      B.     Saran
Masyarakat harus lebih kritis dan selektif dalam memilih dan memanfaatkan pelayanan pengobatan alternatif agar tidak mendapat kerugian atau efek samping di kemudian hari.
Pemerintah harus lebih menggalakkan lagi upaya standarisasi pengobatan alternatif di Indonesia agar mutu pengobatan alternatif tersebut meningkat serta sesuai dengan standar keilmiahan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Y, Idward. 2012. Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Alternatif. http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/seberapa-besar-manfaat-pengobatan-alternatif/?print=print, diakses pada 1 Januari 2016

Zulkifli. 2004. Pengobatan Tradisional Sebagai Pengobatan Alternatif Harus Dilestarikan. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli5.pdf, diakses pada 1 Januari 2016

1 comment:

  1. Assalamualaikum WR. WB

    Selama Sejahtera Bagi Kita Semua.
    Sayadikit Saya Mau Menceritakan Kisah Hidup Saya, suami saya telah sakit Selama 7 tahun Dan selama 7 tahun itu dia hanya bisa berbaring di tempat tidurnya saja. Hampir semua rumah sakit parektek telah saya datangi untuk mengobati suami namun hasilnya tetap sama. Kata Dokter Suami Kena VERTIGO. tapi walaupun suami makan obat dari dokter tapi hasilnya nihil dan pada ahkhirnya saya direkomendasikan oleh teman untuk menjadi jasa pengobagan alternatif, saya dikenalkan oleh seorang kiai bernama H. JAYADI. Akhirnya saya menghubunhi beliau lewat pesan whatsapp setelah itu saya sampaikan keluhan suami saya kebeliau dan akhirnya beliau setuju untuk menhobati suami saya. Syukur Alhamdulillah Yang Tiada Terhingga, Hanya Dengan satu kali pongobatan saja oleh beliau suami saya sudah bisa bangun dari tempat tidurnya, itupun pengobatannya lewat hp karna kami tdk bisa membawa suami langsung ketempat H. JAYADI karna jaraknya yg sanagat jauh. Singkat cerita siami saya kini telah sembuh totol dari penyakitnya dan sekarang dia sudah bisa berakstifitas dan bekerja lagi tanpa ada keluhan sama sekali.  
    Sykur Alhamdullih Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yg maha Kuasa Yg telah Memberikan Kesembuhan Kepada Suamiku berkat bantuan Pak Haji Jayadi.
    Jika Teman mengalami berbagai macam jenis penyakit medis dan nomedis ( nyata/gaib ). Silahkan konsultasikan dengan Pak Haji Jayadi Dan Semoga Kita Semua Diberikan Kesehatan Oleh Tuhan. AAMIIN

    Info Nomor Whatsapp Pak H. Jayadi

    Klik Link Wa Pada Nomor dibawah:
    +601161205699

    Terima Kasih
    Wassalamualaikum WR. WB




















































































































































































    ReplyDelete